Blogroll

halo
Searching...
Rabu, 15 Februari 2017

[R] Uji T satu Sampel / Variabel

11.34



Kali ini akan dipaparkan bagaimana menerapkan uji T untuk satu variabel dengan memanfaatkan R. Uji T ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan Inggrs bernama WilliamSeely Gosset pada tahun 1915.

Sekilas tentang uji T, uji ini bermanfaat untuk melihat nilai rata-rata yang selama ini dirasa benar, apakah masih terbukti benar apabila dibandingkan data terbaru (lewat sampel). Misal, suatu SMA pada tahun 2010 memiliki data bahwa rata-rata tinggi siswa sebesar 165 cm. Pada tahun 2014, ada kendala internal untuk mendata tinggi badan seluruh siswa. Tetapi tetap ingin diketahui bagaimana rata-rata tinggi siswa tahun 2014. Solusinya, dengan hanya mengambil sampel dan megujinya dengan uji T,  dapat diketahui rata-rata tinggi sebesar 165 cm pada tahun 2010, apakah masih sama dengan rata-rata tinggi tahun sekarang (2014).

Uji T digunakan apabila jumlah observasinya tergolong sedikit (kurang 5% dari jumlah anggota Populasi). Apabila lebih dari itu, bisa digunakan uji z, dengan memanfaatkan package BSDA (script-nya sangat mirip pula dengan uji T).
Baiklah mari kita mulai mempraktekkannya.

Pertama, kita import dulu data yang akan digunakan. Data terdiri dari 3 variabel, tapi kali ini kita hanya menggunakan variabel “tinggi” saja. Hal itu dilakukan lewat script R di bawah ini.

 ## Uji T 1 Variabel / 1 Sampel  
 ## Mengeset Directory Project  
 setwd("D:/data/blog/uji t")  
 ## import data  
 mydata <- read.table(file="mydata.csv",sep=";",header=T)  
 ## Variabel tinggi  
 tinggi <- mydata$tinggi  


Berikutnya, akan dipaparkan 3 contoh penggunaan uji T, baik itu uji T untuk satu arah (> atau <), dan dua arah (!=).

Uji T satu Arah ( Alternatif (H1) : lebih dari)

Hipotesis dan Script :
 ## Uji T satu sampel(satu variabel) untuk variabel Tinggi (alpha = 0.1)  
 ## H0 : Mean <= 159  
 ## H1 : Mean > 159 (alternative -> greater)  
 t.test(x=tinggi,alternative="greater",mu=159,conf.level=0.90)  

Output:
      One Sample t-test  
 data: tinggi  
 t = 1.4657, df = 13, p-value = 0.08325  
 alternative hypothesis: true mean is greater than 159  
 90 percent confidence interval:  
  159.2606   Inf  
 sample estimates:  
 mean of x   
  162.3071  

Karena nilai p value (0.08325) < alpha (0.1), Didapat hasil Tolak H0. Sehingga rata-rata tinggi badan siswa saat ini dengan kepercayaan 90%, lebih tinggi daripada 159 cm.


Uji T satu Arah (Alternatif (H1) : kurang dari)

Hipotesis dan Script :
 ## H0 : Mean >= 167  
 ## H1 : Mean < 167 (alternative -> less)  
 t.test(x=tinggi,alternative="less",mu=167,conf.level=0.90)  

Output:
      One Sample t-test  
 data: tinggi  
 t = -2.0798, df = 13, p-value = 0.02895  
 alternative hypothesis: true mean is less than 167  
 90 percent confidence interval:  
    -Inf 165.3537  
 sample estimates:  
 mean of x   
  162.3071   

Karena nilai p value (0.02895) < alpha (0.1) Didapat hasil Tolak H0. Sehingga rata-rata tinggi badan siswa saat ini dengan kepercayaan 90%, lebih rendah daripada 167 cm.

Uji T dua Arah (Alternatif (H1) : Tidak sama dengan)

Hipotesis dan Script :
 ## H0 : Mean = 165  
 ## H1 : Mean != 165 (alternative -> non equal)  
 t.test(x=tinggi,alternative="two.sided",mu=165,conf.level=0.90)  


Output:
      One Sample t-test  
 data: tinggi  
 t = -1.1934, df = 13, p-value = 0.254  
 alternative hypothesis: true mean is not equal to 165  
 90 percent confidence interval:  
  158.3112 166.3031  
 sample estimates:  
 mean of x   
  162.3071   

Karena nilai p value (0.254) > alpha/2 (0.05) Didapat hasil Terima H0. Sehingga rata-rata tinggi badan siswa saat ini dengan kepercayaan 90%, masih sama dengan 165 cm.

Semoga bermanfaat dan mohon koreksinya.



0 komentar: