Blogroll

halo
Searching...
Senin, 19 Desember 2011

Laskar Pencari Data

20.49



Pagi hari cerah di suatu pulau kecil dan miskin yang terpelosok di Nusa Tenggara Timur. Ada beberapa laki-laki (sekitar 10 orang) sampai di pulau itu, turun dari perahu boat sederhana. Para lelaki itu memakai baju warna putih serta rompi warna biru laut. Mereka seperti dari angkatan laut saja, tetapi kurang meyakinkan karena tubuh mereka tak sekekar para para tentara. Diantara mereka, ada yang sudah terlihat berumur, ada pula yang wajahnya masih muda. Dengan sepatu kets yang mereka pakai, mereka berjalan mantap menuju kampung terdekat. Banyak warga memperhatikan para lelaki itu. Banyak tanggapan dari warga, ada yang mengira mereka para penagih hutang, dikira pula sebagai pasukan penjajah yang datang kembali, dan sebagainya. Terlihat para lelaki itu sungguh sopan pada para warga setempat. Saat berjalan, para lelaki itu sering memberikan senyum saat berpapasan dengan warga.

Para lelaki itu kemudian berpencar, menjadi sepasang sepasang. Tiap-tiap pasang ditugasi untuk mengunjungi satu desa. Entah apa yang akan mereka lakukan. Dengan lima pasang lelaki, ada lima desa yang bisa dikunjungi dari 40 desa yang ada di pulau itu. Sesampai di desa, tempat pertama yang mereka cari adalah rumah kepala desa/suku. Mereka mengobrol dengan kepala desa, selain itu mereka juga meminta beberapa berkas dan catatan mengenai warga desa itu.

Setelah dari rumah kepala desa, sepasang lelaki itu berkeliing desa mengamat-ngamati desa itu. Entah apa yang sedang mereka amati. Setelah puas berkeliling desa itu, merekakemudian juga mewawancari beberapa kepala rumah tangga, kira-kira hanya seperempatnya saja dari total rumah tangga yang mereka wawancarai. Saat mewawancarai, mereka mengeluarkan beberapa lembar kertas yang berisi banyak pertanyaan. Dengan telaten, tiap-tiap pertanyaan itu dilontarkan. Dengan sabar mereka menjelaskan maksud pertanyaan-pertanyaan yang belum dimengerti kepala rumah tangga. Pada umumnya pertanyaan yang diberikan tentang kondisi ekonomi tiap rumah tangga itu.

Akhirnya di malam hari, sepertinya mereka telah selesai melakukan tugasnya. Mereka menuju ke rumah kepala desa dan beristirahat dan menginap disitu. Esok paginya para lelaki itu tiba-tiba tidak terlihat lagi. Ternyata pagi-pagi sekali mereka sudah meninggalkan desa. Sepuluh laki-laki aneh itu resmi pergi dari pulau miskin tersebut.

Tiga minggu sudah berlalu sejak kedatangan sepuluh lelaki itu. Dari jauh terlihat beberapa perahu cukup besar, berlabuh di pulau itu membawa beberapa kotak yang cukup banyak. Ternyata, perahu itu membawa beberapa makanan (sembako), air bersih, pakaian, dan obat-obatan yang ternyata akan dibagi-bagikan pada seluruh warga di pulau itu. Sungguh, bantuan yang dibawa lumayan tepat sasaran. Bantuan yang diberikan sesuai dengan apa yang sedang dibutuhkan warga pulau itu. Hampir setiap warga di 40 desa itu mendapatkan bantuan itu. Kenapa ya bantuan itu bisa tiba-tiba datang dan begitu tepat sasaran? Apakah gara-gara kesepuluh lelaki itu? Tetapi mereka tidak mendatangi setiap desa di pulau itu dan apalagi di desa yang mereka kunjungi, mereka hanya mewawancarai beberapa rumah tangga. Hem..



0 komentar: