Adakah seni dalam ilmu statistik, yang terkenal dengan kerumitannya itu? Banyak yang berkomentar bahwa statistik ilmu yang kaku, penuh hitungan rumit, dan berbagai komentar sejenis lainnya. Statistik dianggap benar-benar tidak dihiasi dengan sentuhan seni. Statistik sebenarnya ilmu yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga perlu diketahui bahwa ada unsur-unsur seni dalam ilmu statistik.
Sebelumnya kita perlu tahu pengertian dari seni. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan(Wikipedia).
Sedangkan, statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistik adalah ilmu yang berhubungan erat dengan data. Ilmu statistik dalam perkembangannya dibagi menjadi dua cabang besar. Cabang pertama bernama statistik deskriptif, cabang kedua statistik inferensia.
Inferensia adalah bagian dari statistik yang merupakan alat prediksi apa-apa saja yang terjadi pada keseluruhan obyek (data populasi) dengan hanya bermodal sebagian kecil saja dari semua obyek (sampel). Inferensia dijejali dengan berbagai hitungan matematik dan ilmu peluang. Sungguh amat rumit dan sulit untuk menemukan seni/keindahan dalam statistik inferensia.
Cabang berikutnya adalah statistik deskriptif, bisa dikatakan cabang yang cukup populer di kalangan masyarakat umum. Statistik deskriptif lebih menekankan pada bagaimana cara mempresentasikan, mengkomunikasikan data agar orang lain dapat dengan mudah membaca dan mengerti. Berbagai alat disediakan dalam statistik deskriptif, dari berbagai bentuk dan jenis tabel, berbagai jenis grafik yang dapat dipilih sesuai jenis data yang akan disampaikan, juga ada yang lewat media peta. Selain itu juga ada istilah rata-rata, median (nilai tengah), modus (jumlah terbanyak), dll.
Dari penjabaran singkat dua cabang ilmu statistik, menurut penulis pada statistik deskriptif lebih terasa kental sentuhan seninya. Dalam deskriptif, diperlukan lebih banyak warna dan keindahan. Terlihat nyata pada bagaimana menampilkan tabel atau grafik, sehingga data bisa tersampaikan dengan mudah. Pemilihan warna, bentuk, peletakan tabel dan grafik agar data mudah tersampaikan memerlukan kreativitas seni yang memadai. Nilai seni itu akan muncul pada pemilihan warna, bentuk, dan peletakan tabel maupun grafik yang tepat.
Inovasi-inovasi dalam penyampaikan data lewat berbagai media lain juga sangat diperlukan. Media lain, seperti memakai gambar pohon untuk menaruh data, pemakaian peta dalam menampilkan data. Pada intinya data yang sering berupa angka tidak membuat jemu si pembaca. Data angka itu perlu diubah menjadi bentuk lain yang lebih sederhana. Untuk melakukan hal-hal itu dibutuhkan kemampuan otak kanan (sumber kreativitas) yang baik.
Diharapkan dengan ini, pandangan masyarakat tentang statistik janganlah selalu dihubungkan dengan hal-hal rumit saja. Di dalam statistik juga ada hal yang berbau keindahan seni. Pakar-pakar Statistik juga memerlukan jiwa-jiwa seni, tidak hanya kemampuan matematik yang baik saja.
0 komentar:
Posting Komentar