Gambar slogan di atas adalah milik Badan Pusat Statistik (BPS). Slogan itu selalu terpampang di sampul belakang buku kumpulan data cetakan BPS. Slogan ini pasti cukup familiar bagi penggandrung data BPS. Slogan itu menunjukkan harapan agar data hasil potret BPS, secara langsung maupun tidak langsung berguna bagi kebaikan bangsa Indonesia.
Secara tidak langsung, data itu diharapkan bisa berguna bagi pemangku kebijakan dalam usaha mensejahterakan bangsa/rakyatnya. Data itu sangat berguna dalam tahap perencanaan, proses, dan evaluasi program-program pemangku kebijakan negara. Tanpa data, program pembangunan akan sulit terkontrol dan berjalan lancar. Pembangunan dengan data memang mahal, tetapi akan lebih mahal apabila tanpa data.
Secara langsung, data itu dimanfaatkan sendiri oleh bangsa/rakyat Indonesia secara keseluruhan, lalu diharapkan itu dapat membantu mereka sendiri dalam upaya mensejahterakan mereka sendiri. Mereka mau berusaha untuk mengumpulkan data kehidupan sehari-hari mereka, menganalisisnya demi memperoleh solusi masalah atau keputusan tepat dalam usaha mencerdaskan/mensejahterakan mereka sendiri. Contohnya, lihat cerpen penulis (http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2011/10/15/haus-data-di-warteg/ ).
Pencerdasan data secara tidak langsung sudah berjalan cukup baik di Indonesia. Walaupun masih cukup diwarnai ketidakpercayaan masyarakat pada kebenaran data. Akan tetapi pencerdasan secara langsung masih diragukan.
Menurut penulis, bangsa kita masih belum memiliki budaya statistik yang kuat. Mereka masih belum begitu sadar akan pentingnya data. Sehingga mereka belum begitu mau mendasari solusi permasalahannya dengan data dalam kehidupan mereka. Bangsa kita masih banyak mendasari masalah dengan hal-hal irasional, seperti lari ke “orang pintar”. Akibatnya, mereka juga malas untuk berusaha mengumpulkan data kehidupan mereka sendiri. Sebenarnya data itu sangat penting dalam usaha mensejahterakan dan mencerdaskan mereka sendiri.
Perlu usaha dari pemerintah untuk memfamiliarkan budaya statistik dalam kehidupan bangsa ini. Salah satunya lewat pembelajaran statistika di tingkat dasar yang lebih menekankan kemampuan memaknai lebih dalam maupun mengambil manfaat dari data dan rumus-rumus statistik dasar. Hal itu masih sangat sering diabaikan dalam penerapannya. Realnya lebih difokuskan hanya pada bagaimana cara menghitung beberapa rumus statistik dasar tanpa meresapi maknanya.
Berharap data semakin mantap mencerdaskan bangsa dengan semakin membudayanya statistik pada bangsa Indonesia. Budaya statistik yang menyebabkan bangsa ini sadar akan pentingnya data, sehingga mereka mau berusaha untuk mengumpulkan data kehidupan sehari-hari mereka, menganalisisnya demi memperoleh solusi masalah atau keputusan tepat dalam usaha mencerdaskan/mensejahterakan mereka sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar