Seperti pada kampus-kampus lainnya, awal perkuliahan di STIS
diadakan masa orientasi bagi mahasiswa baru. Di STIS, pada zamanku namanya
Magradika, lebih tepatnya Magradika 52 (karena kami tergolong angkatan 52 di
STIS).
Jujur, agak sulit mengembalikan semua ingatan terkait
Magradika. Serius, pasca Magradika serasa dicuci otakku ini. Karena memang
kegiatan itu menguras fisik dan mentalku.
Okelah kalau begitu...
Dimulai dengan kuliah perdana yang masih ditemenin orang tua,
dan semua panitia terlihat ramah-ramah saja.
Kuliah perdana yang cukup bermanfaat seingatku (tapi udah lupa
manfaatnya apa).
Setelah kuliah perdana, kami akan memulai Magradika, ditandai
dengan orang tua yang mulai dipisahkan dari kami.
Dengan polosnya, aku ngrasa sangat bersemangat memulai
Magradika ini.
Pertama kami disuruh berbaris, lalu datang kakak Panitia.
Tapi kok,,,,
Mereka jadi berubah 180 Derajat menjadi nyebelin ya.
Dari awalnya ramah menjadi Marah-marah..
Senyum-senyum jadi Judes-judes..
Ada yang sipit, tiba-tiba dipaksain Mlotot-mlotot..
Terutama mereka-mereka yang memakai label di lengan
bertuliskan Tibum.
Apa Tibum?
Tibum : Lupa kepanjangannya... :D
Ya, pokoknya tugas mereka menertibkan kami, memeriksa kami,
mencari-cari kesalahan kami, memarah-marahi kami, dan menghukum kami.
Singkat cerita, aku masuk ke kelompok yang namanya Anareg
(kelompok 5) dengan nama statistikku adalah Bonferroni.
Kelompok Anareg diketuai oleh Hamdi, dengan anggota lainnya
ada Mudya, Denis, Rifan, Dewa Mega, Berthyn, dkk (Maaf banget yang belum
kesebut, aku bener-bener lupa... T-T ), dan “dibidani” oleh kak Kiki selaku
pendamping.
Kelompok Anareg bisa dikatakan mengguncang Magradika 52 ini.
Bukan karena kami jago, kece, atau berprestasi, tapi dikarenakan kami adalah
kelompok paling bikin onar, banyak bikin kesalahan, banyak dimarahin, dan
sering dihukum.
Semua itu berujung pada dinobatkannya kami sebagai kelompok
terburuk pada salah satu hari Magradika. Dan penobatan itu pun jelas
menghasilkan hadiah bagi kami, berupa hukuman untuk membersihkan seluruh
ruangan yang dipakai untuk Magradika. Tentu jadinya kami pulang terakhir
dibanding kelompok lain.
Lalu, bagaimana kiprahku sendiri di kelompok Anareg dalam
Magradika 52 ini?
Ada kata yang pas, yaitu : Begok lu Bonferroni...
Dengan berbagai hukuman yang diakibatkan oleh kekonyolan yang
diakibatkan kelelahan fisik dan mental, yaitu :
1.
- Makan duluan sebelum diperintah (serius, aku denger suara entah darimana udah ada perintah makan lho). Hukumannya, dimaki-maki depan semua maba, dengan posisi setengah duduk, dan membuka mulut yang masih ada.
- Membawa Air Isotonik (Pocari), yang seharusnya disuruh bawa air Mineral biasa. (Serius, kukira Pocari itu air biasa lho.. ya walaupun ada rasanya). Hukumannya, ya dimaki-maki dah depan semua maba lagi, dengan posisi setengah duduk.
- Topi Magradikaku yang gak bener-bener ampek 3 hari magradika. Topi yang seharusnya berupa bola yang ada bingkainya, tetapi topiku masih bola polos. Hukumannya, lupa dah.
- Dsb
Yah, itulah masa Magradika yang berjuta rasa, tapi emang bikin
capek mental & fisik.
Kuakui, itu salah satu moment yang berkesan dalam masa kuliah
di STIS, walaupun abis itu aku ngrasa hilang ingatan aja ma Magradika ini.
Mungkin itu dikarenakan tertutupi oleh masa tingkat 1F (1nsaF) yang menyenangkan
(nanti deh ceritanya).
Lalu senengnya, anggota Anareg semuanya lengkap hingga masa
penantian wisuda ini (yah, berarti lulus semua dong.. :D ).
Anareg pun (yang ternyata salah satu matkul di STIS), juga
menjadi matkul yang
kusenangi, terbukti dapat A bulet. Hehehe (tapi sayangnya
itu jadi satu-satunya nilai Matkul yang A bulet).
Nah, itulah kisahku si Bonferroni dengan kelompoknya Anareg di
Magradika 52, yang berjuta rasa.
:D
0 komentar:
Posting Komentar