Kali
ini aku bakal cerita tentang kontrakanku, tempat tinggalku selama 4 tahun ini
di Jakarta. Kontrakanku unik, karena tepat disebelah kuburan. Ngrasa agak aneh
juga sih, ada kuburan di tengah pemukiman penduduk (yah.. Inilah Jakarta). Tapi
untungnya kuburan ini juga ada disamping Masjid (hahaha). Nama kontrakan ini
sebenarnya kontrakan Pandawa, soalnya ada 5 penghuninya. Tetapi terbagus deh
namanya :D .
Sebenarnya,
dulu awal menjalani perkuliahan di STIS, tempat tinggalku bukan disini. Aku
masih tinggal di kostan belakang kampus. & untung pindah dari situ, soalnya
2 tahun ini selalu kelelep banjir itu kostan. Tinggal di kost itu selama satu
bulan.
Kok bisa
pindah ke kontrakan samping kuburan, soalnya dulu diajak ma Agung & Oktar
(pas Magradika). Tapi aku gak mau buru-buru, baru pas sebulan kuliah aku pindah
kesini. Disitu, aku penghuni yang masuk ketiga. Pertama, jelas Agung, kedua
Oktar.
Abis
itu, masuk penghuni keempat & kelima, yaitu Yuva & Andries. Seingetku
mereka masuk hampir bareng2 kayaknya.
Nah,
namanya aja Kontrakan Samping Kuburan, pasti dikira ada kejadian-kejadian
mistis gitu di kontrakan kami. Tetapi, asumsi itu salah besar. Disini kami
belum pernah sama sekali ngrasain hal-hal mistis seperti itu. Aman sentosa,
bebas gangguan dari makhluk2 dunia lain itu. Malah kami yang bikin rame,
jadinya pada enggan kali nggangguin. Hehehe. Apalagi, gak bisa dibilang angker
kok, soalnya kuburan itu bak arena bermain bagi anak-anak yang tinggal di
sekitarnya :D . Kasihan sebenarnya anak-anak ini, mereka gak punya lahan arena
bermain yg luas, jadi terpaksa main di kuburan.
Walaupun
aman dari gangguan makhluk2 gaib, tetapi kontrakan ini malah sering digangguin maling.
Aku, Agung, Oktar, Andries, udah pernah ngrasain yang namanya kecurian barang.
Cuma Yuva aja yang belum pernah (seingetku). Aku udah hilang laptop satu..
Oktar HP 2 biji... Andries laptop satu... Agung mungkin paling parah, Kamera
satu, laptop satu, HP satu. Tentulah kita kecewa. Pernah pas Agung kecurian
Laptop & HP, kita nglapor ke Polisi, tapi kecewa berat sih ma responnya
polisi. Yah begitulah, mungkin, kalau belum pernah kemalingan belum dianggap
ngrasain yang namanya Jakarta.
Pengganggu
lain kontrakan ini tu Tikus.... Masak ya tikus tu bener-bener merajalela ya di
dalam kontrakan kami ini. Keluar masuk dengan mudahnya, ambil makanan
seenaknya, ngintip-ngintip gak tau malu. Jijiklah... Pernah ya, kontrakan kami
tinggal pulkam, nah pas itu aku ninggal mie instan dalam kamar yang terkunci. Balik
ke kontrakan, eh,, pintu kamarku jebol, barangku keobrak-abrik gara2 tu tikus2
nyari mie instanku. Emang pas itu ada tikus yang kejebak dalam kontrakan sih,
itu kali ya yang bikin tikusnya ngamuk-ngamuk. Kami pun gak tahanlah dengan
kondisi seperti ini. Aksi nyata menyeluruh diperlukan. Akhirnya solusi
terefektif tanpa menyakiti tikus-tikus itu adalah menutup lubang-lubang masuk
tikus itu ke kontrakan, & menutup lubang-lubang di tangga yang dijadiin
rumah buat tikus itu. Selain itu, jaga kebersihan aja sih. & baru
bener-bener gak ngrasain adanya tikus di kontrakan itu pas tingkat 4 semester
genap sih :D .
Kontrakan
kami ini sebenarnya kan ada 4 yang kelas 1F (Aku, Agung, Yuva, Andries), nah
pas tingkat satu jadi sering dipake buat KSM kelas.. Selain itu juga ada KSM
Rohkris & himada. Sering juga dibuat rapat gitu. Baru pas tingkat 4, jadi
sepi & tentram (bagiku) deh :D .
Kontrakan
kami juga pernah ngrasain susahnya nyari air. Air pasti susah keluar pas
Jakarta lama gak hujan. Selain itu diperparah seringnya rusak mesin pompa air
kami. Udah berkali-kali kayaknya kami manggil tukang. Dengan kesusahan air itu,
jadinya sering numpang mandi di kost temen, paling sering ke tempat Ilham atau
Ray.
Cuma itu
masalah terkait air? Gak itu aja, air di kontrakan kami pernah kecampur-campur
gitu ma pasir. Gara-gara perbaikan besar-besaran mesin pompa. Airnya jadi gak
sehat... Airnya bikin tubuh gatal-gatal.. Korban pertama & terparah
kayaknya aku, air ini bikin gatal-gatal luar biasa. Kulitku paling gak kuat
kayaknya. Hampir disuruh pindah ma ortu aku gara-gara ini. Tapi untung,
campuran pasirnya lama-kelamaan hilang. & gatal-gatal pun hilang.
Ya
itulah belantika kehidupan di kontrakan samping kuburan ini, walau banyak
dukanya, tapi masalah itu pasti akan ada, & ini ya tetep rumah pertama di
Jakarta. Tempat yang paling nyaman untuk ditinggali.
0 komentar:
Posting Komentar